THE
HIJACKED
Prologue
Budi
adalah anak yg bergengsi di dalam dunia Pendidikan, dari ia kelas 3 sd ia sangat
mahir dalam segala bidang terutama akademis, namun karena semua itu pula ia menjadi
sangat tertekan atas kehidupannya.
Main story
Pada suatu
sore budi pulang ke rumah menggunakan ojek online yg ia pesan melalui aplikasi
Ga-jek, dalam perjalanan pulang ia terus memikirkan tentang tugas nya yg sudah
menumpuk (sangking sibuk nya ia dalam organisasi OSIS, ia jadi tidak
mengerjakan tugas yg diberikan guru”nya), dan juga kegiatan LDKO atau perjusami
untuk pelantikan nya. “Tugas dari pak wanto udh kelar belom ya?, hadeh mana lusa
udh LDKO lagi”. ia terus memikirkannya di perjalanan hingga akhirnya ia
sampai dirumah. Setelah beres” ia langsung mengecek tugas yg ia belum
selesaikan, “EH BUSET BUANYAK BENER NI TUGAS” teriak nya dalam hati, ia
hanya punya waktu hingga besok untuk deadline yg sudah ditentukan Pak Wanto.
(sebenarnya budi merasa Lelah akan hal ini, namun kedua orang tuanya lah yg terus
memaksa budi demi keinginannya sendiri)
Setelah
mengerjakan semua tugasnya budi hendak pergi tidur akan tetapi ia sekilas
mendengar seseorang yg berjalan mondar mandir di depan kamarnya selama beberapa
saat. Mengira itu adalah ibu/ayah nya ia membuka pintu kamarnya dan Tiba-tiba
ia dikagetkan dengan sosok mengerikan menyerupai ibunya, yg secara langsung ia
terbangun dari tidurnya, ternyata selama ini ia hanya bermimpi buruk yg
disebabkan oleh aktivitas nya yg membuat ia sangat Lelah dan terkadang ia juga suka
berhalusinasi tentang hidup yg lebih baik dari hidup nya sekarang. (kehidupan
nya yg sangat tertekan membuat ia terkadang mengkonsumsi obat penenang jika
sudah melebihi batas).
Keesokan
pagi nya budi diberikan 1 hari libur untuk menyiapkan barang-barang yg harus ia
dibawa saat LDKO, Siang harinya Budi pergi ke charliemart untuk membeli
persediaan LDKO nya. Disana ia bertemu teman seangkatannya bernama Irfan yg
merupakan teman baik nya, disana ia juga menjadi kandidat osis yg satu tim
dengan Budi. “oi Bud! Beli apaan lu disini, Buat LDKO kah?” tanya Irfan kepada
Budi, “ah Irfan, gw lagi beli tali sama snack buat besok cuy” jawab Budi,
“oalah… btw Lu selama ini gapapa kan?” tanya Budi secara aneh (sebenarnya Irfan
sudah mengetahui soal budi yg sering mengkonsumsi obat penenang bahkan di
Tengah Pelajaran), “apaan kenapa? Ngaco lu ah” jawab Budi dengan heran. Setelah
mereka mengobrol sebentar akhirnya Budi selesai membeli barang yg ia butuhkan,
saat berjalan pulang ia terus memikirkan tentang pertanyaan Irfan yg
membingungkannya.
Singkat
cerita, Budi bangun di pagi hari dengan perasaan yg aneh, ia masih memikirkan
tentang pertanyaan yg dilontarkan Irfan kemarin. Budi pun berangkat ke sekolah
diantar oleh ayah nya, “Bud hati-hati ya disana, jaga adab mu, jangan
macem-macem, kalo dibilangin senior nurut, bla bla bla….” Ucap ayah nya yg
tidak didengarkan olehnya. Lalu pada jam 8 pagi setelah upacara akhirnya Bus yg
dipakai Budi ke lokasi sudah tiba, Saat ia masuk kedalam bus ia melihat supir
yg memiliki perawakan yg agak mencurigakan, Supir tersebut memakai hoodie dan
masker (pokoknya ketutup banget). Pada jam 8.30 pun bus berangkat ke lokasi
perkemahan, rasa curiga ia pun makin menjadi jadi karena Supir bis itu mulai
bebicara melalui walky talky dengan pembicaraan yg ia tidak mengerti.
Irfan yg
heran dengan Budi pun bertanya, “nape lu bud?” tanya Irfan, “coba lu liat supir
kita dah, aneh banget ga sih?” tanya Budi Kembali, “Hmmm…. Bener juga ya, napa
supir kita pake baju begituan ya?” saut Irfan. Irfan lalu mendekati Senior nya
disana, “Bang… di setiap bus sopir nya pake setelan kek gitu ye? Sama bawa
walky talky?” tanya Irfan, “Setau gw sih setelan sopir nya ga ada yg kayak gitu
ya, sama ga pake walky walky sih…” jawab senior nya. Budi pun nekat untuk pergi
ke belakang supir bus tersebut. “Pak, Ga gerah apa pake masker ama topi gitu? Ini
kan musim kemarau” tanya budi, “Ah.. iya dek, saya mah udh biasa begini” jawab
supir tersebut. Budi pun semakin curiga dengan supir tersebut karena melihat di
bawah kaki supir tersebut membawa sebuah bat (tongkat bisbol). Budi kemudian
berpura-pura untuk tidur, tidak lama kemudian Budi merasakan ada yg aneh, Bus
yg ia tumpangi berbelok dari arah Tol ke luar dari jalan Tol.
Setelah pergi cukup jauh,
tiba-tiba ada beberapa orang yg mengendarai motor menuju ke arah bus tersebut.
Para murid mulai panik dikarenakan mereka membawa senjata api. Mereka mulai
masuk kedalam bus dan menodongkan pistol ke arah para murid. Mereka mengancam
akan membunuh mereka semua jika mereka berteriak atau menjerit.
Ending 1: Good ending
Budi yg sedang berpura-pura tidur
pun memutuskan untuk bangun secara diam-diam dan mendekati Irfan. Budi
berbisik, “Oi fan, Ada rencana ga?”, “gile lu ya? Mereka bawa Bedil goblok”
Jawab Irfan dengan nada melengking. “Kalo gitu gw ada rencana” saut Budi. Tiba-tiba
Budi berteriak “OI SEMUANYAA!!! PERANG BANTALLLL”. Mereka semua mulai
melempar semua barang yg ada disana ke arah pembajak tersebut, “OI KONT-“ Teriak
salah satu pembajak, Budi melompat kearah salah satu Pembajak yg sedang menodongkan
pistol kearah salah satu temannya. Budi memukulnya dengan sebuah panci hingga
sang pembajak tersebut pun tak sadarkan diri. Pada saat itu ternyata salah satu
murid disana diam-diam merekan aksi pembajakan itu secara live yg membuat para pembajak
itu mulai panik. Pada akhirnya supir bus tersebut melompat dari dalam bus untuk
melarikan diri, meninggalkan bus dalam kondisi ugal-ugalan. Sang Senior
langsung sergap menuju ke arah kemudi dan mencoba menyeimbangkan Bus tersebut.
Irfan yg kebetulan merupakan jurusan
Teknik permesinan membantu Kakak senior dalam menyeimbangkan Bus tersebut, Pada
akhirnya bus tersebut berhasil berhenti namun menabrak kearah pohon. Setelah kejadian
itu, Pihak sekolah mulai was-was dalam melakukan kegiatan diluar sekolah, sedangkan
Budi dianggap sebagai pahlawan karena aksi heroiknya yg telah menghentikan
pembajakan.
Tidak ada korban jiwa dalam
kejadian ini, para pembajak ditangkap atas pembajakan yg dilakukan mereka (termasuk
supir bus tersebut). Terungkap Bahwa pembajak ini adalah para alumni yg ingin melakukan
unjuk rasa akibat mereka yg tidak diberikan lowongan pekerjaan setelah lulus
(Lagian goblok).
Ending 2: True ending
Setelah mengetahui bus yg mereka tumpangi
sedang dibajak, Budi langsung bangun dan meninju sang supir tepat dikepalanya
yg membuat bus tersebut oleng dan terjatuh kearah jurang. Semua orang tak
sadarkan diri kecuali budi dan Irfan yg masih berhasil keluar, diluar ia
langsung disergap oleh pembajak tersebut. Budi melawan para pembajak tersebut
sedangkan Irfan lari kearah bus tersebut dan mencoba membangunkan teman teman
nya. Budi mengambil pistol salah satu pembajak dan menembakkannya tepat kearah
para pembajak tersebut.
Namun ternyata supir bus tersebut masih
hidup dan menembak katup bensin bus tersebut dan menyebabkan bus tersebut meledak.
Budi yg Melihat hal tersebut syok bukan main, melihat teman-temannya mati
dengan menggenaskan. Budi mulai kehilangan kewarasannya, ia menembak ke segala
arah, menembak sang supir, dan membunuh pembajak yg tersisa.
Budi merasa hal ini terjadi karena
salahnya, Jika saja ia tidak secepat itu mengambil aksi dengan memukul supir,
mereka munglin tidak akan berakhir seperti ini. Budi menangis dengan histeris
namun tertutupi dengan lebatnya hujan, Budi tidak ingin menjalani hidup dengan
dipenuhi rasa bersalah seperti ini, Maka dari itu ia mengambil pistolnya yg
masih tersisa 1 peluru terakhir dan…. DARRRR….. suara tembakan terdengar untuk
terakhir kalinya.
Tak lama kemudian polisi menemukan sebuah
bus yg terbalik disekitar jurang, disana mereka melihat pemandangan yg tidak
biasa, semua korban tak ada satupun yg selamat, darah dimana-mana, bus yg sudah
terbakar kini apinya mulai memadam akibat hujan yg lebat, “Ini benar-benar
tidak masuk akal” ucap salah satu polisi……
FIN.
Gg GEMING
ReplyDelete